
Diambil dari sebuah kisah sang pencari cinta sejati, dia adalah seorang wanita tangguh dan tegar akan cobaan yang datang menerpanya. Mungkin masalah itu timbul karena ulahnya sendiri. Jadi, sudah wajar apabila banyak teman yang telah mengingatkannya. Tapi, anda tahu sendiri kan? Anak remaja jaman sekarang, kalau diingetin masuk kuping kanan keluar kuping kiri atau malah sebaliknya. Halang rintang silih berganti tetapi dia tetap pada pendiriannya, hingga sampai pada akhirnya dia terkalahkan dan lemah dengan merasuiknya problem yang amat besar dalam dirinya dan akhirnya “tumbanglah” dia.
Berbulan bulan sudah dia menjalani hidup tanpa si dia yang selalu membuat hatinya sakit, dia yang telah menemaninya selama bertahun-tahun telah memilih yang lain dan melupakannya dengan seketika. Alangkah hancurnya hati seorang wanita yang telah tertata rapi dalam jiwa. Tangisan dan rasa keterpurukan tiada henti. Dia terus berusaha untuk menata hatinya kembali dengan berribu kepingan yang telah hancur patah dan berbaur sedih, bahagia dan penyesalannya.
Disuatu hari di bawah terik mentari yang menyengat dia melihat teman lama yang sangatlah alim perangainya dan segunung ilmu dalam dirinya. Pertemuan yang tidak direncanakan ternyata berbuah manis hasilnya. Benar apa yang dikatidakan orang tentang arti dari sebuah tambatan hati, “jodoh tu nggak usah di kejar, di tunggu aja, ntar juga dateng kok..!”. Pertemuan yang berkelanjutan membuat dia teringat akan tentangnya, dia dan satu teman lainnya.
Dahulu…
Mengisahkan dari 3 orang sahabat kecil yang selalu bersama, sebut saja Rien, Ulfa dan Ray. Mereka bersahabat sejak kecil dan sangatlah akrab antara ketiganya karena sang orang tua mereka sudah bersahabat sangat lama, bahkan mereka anggap sebagai satu keluarga yang harmonis. Pada suatu ketika keluarga Ray mendapat tugas bisnis yang mengharuskan pindah ke luar kota. Kini tingggal Rien dan Ulfa, mereka sangatlah menikmati hidup ini bersama. Semua halang rintang mereka lalui, rasa senang, sedih, bahagia, sampai ke hal pribadipun mereka rasa bersama. Pokoknya sudah seperti satu darah dech.
Ada suatu pesan dari Ray bahwa ia akan mengirim pesan lewat email untuk Ulfa selalu. Karena Ulfa tidak mempunyai komputer jadi dia kirim pesan lewat komputer Rien. Tetapi setiap kali Rien menyampaikan pesan kepada Ulfa, Ulfa pun malas dan enggan membaca, alih-alih membalasnya. “Kayaknya Ray suka pada Ulfa tapi Ulfa tidak meresponnya”. Sikap sangatlah membedakan antara Ulfa dan Rien. Ulfa terlalu cuek, sedangkan Rien sangatlah perhatian. Persahabatan mereka sangatlah mulus dan awet hingga mereka dewasa Ulfa dan Rien seperti kakak beradik yang sangatlah akur. Ray pun tumbuh dengan dewasa dan sampai saat ini Ray masih menulis pesan untuk Ulfa, tapi yang membalas pasi Rien, karena apa....Ulfa tidak ingin membacanya.
Semua tentang Ray, dia tuliskan untuk sahabatnya dan hanya Rien yang merespon positif tentangnya. Entah mengapa Ulfa tidak mau membacanya sampai saat ini, atau dia memang sengaja. Pikir Ray, Ulfa lah yang menulis semua itu sampai 13 tahun lamanya. Ray selalu percaya itu, walaupun ada (atas nama Rien) tapi Ray selalu mengira itu Ulfa. Setelah lamanya meninggalkan kampung halaman, akhirnya keluarga Ray kembali, dan tahu kah kalian.. Apa yang dirindukan Ray selama ini, Ulfa.. Ya benar sekali. Dalam pesannya, Ray akan kembali dan pasti langsung menemukan Ulfa karena dia telah mengenalnya lewat tulisan itu, dia yang tahu segala macam tentangnya, dari mulai makanan favorit sampai buku dan warnanya pun dia tahu, tapi dibalik semua itu adalah Rien bukan Ulfa. Ray semakin merindukan seseorang yang telah membalas suratnya itu dan inilah saatnya dia menemuinya. Sampailah keluarga Ray di stasiun, keluarga Ulfa dan Rien pun menyambutnya dengan penuh hangat dan bahagia, akhirnya 3 keluarga 3 sahabat berkumpul kembali. Begitu mereka turun dari kereta api, langsung keluarga yang menyambutnya sangatlah kagum dengan penampilan masing-masing setelah beberapa tahun tidak bertatap muka dan bertemu. Wajar kan 13 tahun tidak bertemu. Ray langsung mencari dambaan hatinya dan mata langsung tertuju kepada nya. Ulfa pun yang di tuju. Dalam hati Rien, “Dahulu kau menulis bahwa kau akan langsung menemukan sosok yang menulis surat itu, tapi kini kau terlena dengan kecantikan sahabatku ini, Ray...”
Waktu berlalu sangatlah cepat, dan Rien pun terus merayu Ulfa agar tidak menceritidakan yang sebenarnya bahwa Ulfa tidak pernah membalas surat itu, tapi Rien lah yang membalasnya. Ulfa tidak menceritaakan semua yang berkaitan dengan hal tersebut kepada Ray. Sehingga mereka sering bertemu dan kenal mengenal. Tapi disini ada sesuatu yang mengganjal dihati Ray, mengapa sikap Ulfa tidak seperti tulisan yang ada di emailnya. Bahkan dia tidak tahu makan favoritnya, sedangkan dia dulu yang menulisnya, pikirnya.
Suatu ketika Ray meminta pendapat kepada Rien, karena Rien adalah sahabat dekat Ulfa, pasti dia tahu lah mengapa Ulfa bersikap seperti itu. Rien terus mendukung perasaan Ray kepada Ulfa, dia tidak mengatakan sebenarnya malah dia mengatakan yang kebaikan tentang Ulfa. Rienlah yang banyak tahu tentang Ray, dia yang selalu memberikan nasehat dan mendukung apa yang dilakukan Ray. Ray pun heran mengapa Rien lebih tahu tentangnya daripada Ulfa. Komunikasi yang cocok terjalin di antara mereka. Ray meminta persahabatan yang erat dengan Rien. Dengan berfikir panjang, akhirnya Rien menerimanya. Dia adalah gadis pendiam dan penuh belas kasih, jadi dia tidak dapat mengatakan yang sebenarnya kepada Ray. Padahal, Ray hanya mencintai gadis yang menulis surat untuknya.
Dalam surat itu tertulis bahawa Ray akan kembali ke luar kota karena tugasnya. Lama waktu berjalan karena sering bertemu Ray dan Ulfa, Ulfa pun jatuh hati padanya. Tapi Ulfa belum bisa mengungkapkannya, padahal Ray telah menunggunya lama, dia akan ungkapkan semua perasaanya sepulang dari tugasnya. Ray pamit pada sahabatnya, Rien. Dengan tidak disadari mereka melanjutkan di jenjang yang sama dan memilih kampus yang sama pula. Karena Rien adalah satu-satunya sahabat wanita yang selalu mengertikannya disetiap keadaan, Ray akan selalu merindukannya.
Beberapa bulan kemudian Ray sangatlah rindu kepada sahabatnya, dia selalu membincangkan Rien dengan temannya. Pada saat itu pula Rien datang ke kantor Ray sambil membawa makanan favoritnya. Ray senang, hingga dia menghabiskan waktunya seminggu untuk menemani Rien keliling kota untuk melihat keindahan kotanya, hingga sampai di suatu tempat peribadahan. Rien teringat apa yang Ray tulis dalam suratnya. “Janganlah tinggalkan sholat ashar”. Pada waktu yang bersamaan adzan ashar berkumandang. Mereka berdoa, dan Ray sadar bahwa semua yang ia lewati selama ini tidaklah tepat sasaran. Rien lah yang ia cintai dan tambatan hatinya selama ini. Di masjid yang suci, mereka menemukan jawaban yang selama ini mereka cari. Rasa terkejut ada dalam hati Rien, dan rasa bahagia bercampur-baur dengan rasa was-was ada pada mereka. Mengapa?? Karena terlanjur kedua orangtua Ulfa dan Ray akan segera menjodohkan mereka. Sebelum keadaan terlambat mereka pulang dan akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Setiba di rumah Ulfa, rasa duka meliputi semuanya, ayah Ulfa meninggal. Ulfa murung untuk beberapa saat, yang rencananya menceritakan rasa sebenarnya. Rien bersedih atas di panggilnya sahabat ayahnya oleh Yang Maha Kuasa, dan tidak mungkin ia mengatakan yang dapat membuat Ulfa menjadi kehilangan lagi. Ray dan Rien bimbang, cinta mereka hanya diketahui oleh mereka dan Tuhan. Ayahnya telah tiada, Ulfa tidak ingin kehilangan orang yang di cintainya lagi yaitu Ray. Ray tidak dapat berbuat apa-apa karena gadis yang di cintainya adalah Rien seorang. Rien tidak mau menyakiti hati sahabatnya dan membuat sedih. Menurutnya cinta adalah pengorbanan untuk membuat hati orang lain bahagia, sahabat lah yang dia pilih. Karena sebelum ayah Ulfa meninggal telah terjadi perjanjian untuk mempersatukan Ray dan Ulfa dalam sebuah pernikahan. Rien dan Ray semakin tidak menentu karena berat akan sesuatu. Tapi cinta Ray tidak akan berubah kepada Rien, Rien pun begitu. Cinta mereka tidak kan terpisahkan selamanya, hingga Rien pun memohon kepada Ray untuk menikahi Ulfa, karena menurutnya itulah jalan terbaik, Ray pun menyetujuinya dengan berat hati dan dia pun mengajukan perjanjian kepada Rien. “Dia akan menikah jika kekasihnya pun menikah dengan orang lain”. Sepakatlah mereka, walaupun hati mereka tidak menginginkanya.
Disuatu pesta di rumah Ray ada seorang teman Ray yang hadir, Ray menginginkan dia menikah dengan pujaannya, Rien. Sebut saja namanya Alco, saat bertemu dengan Rien, Alco sangatlah bahagia tapi respon Rien tidak baik karena cintanya hanya milik Ray. Alco terus mendekati Rien dan keluarganya pun setuju apabila mereka melanjutkan ke pernikahan. Rien tetap diam dan Ray menagih janjinya agar Rien menikah dengan yang lain agar masing-masing mendapatkan pasangannnya. Kalau Rien tidak memerima Alco, berarti Ray akan mengumumkan cinta yang sebenarnya kepada semua orang. Rien hanya diam dan diam. Keesokan harinya Rien memilih untuk menerima Alco, hati Ray hancur. Sedangkan Ulfa sangatlah senang karena sahabat baiknya mendapatkan pasangan hidup. Hari pernikahan Ray dan Ulfa semakin dekat, mereka ber-4 memutuskan untuk makan malam bersama, dan pada hari itu hati Ray sangatlah hancur dan kecewa. Ulfa memutuskan untuk berkata jujur di hadapan semuanya dan tidak boleh ada yang disembunyikan ataupun yang berkata bohong. Inilah giliran Ulfa, telah lama sekali Ulfa memendam kebenaran ini, karena dia sebentar lagi akan melanjutkan ke tahap yang sakral dia tidak mau kesakralan itu terkotori dengan kedustaan belaka. Dia mengatakan yang sebenarnya dan Ray pun memaafkannya dengan hati yang berat.
Pernikahan mereka pun akan dilaksanakan bersama, semuanya telah menunggu di ruang bawah. Ibu Ray lupa akan sesuatu, Ray pernah memberi ibunya sebuah gelang dan gelang itu akan diberikan apabila Ray telah menemui pendamping hidupnya. Ternyata gelang telah diberikan pada Rien oleh Ray. Mengertilah Ulfa akan semua yang dari dulu terpendamnya, ternyata sahabatnya telah mencintai Ray. Rien pun turun kebawah, dan di pelaminan ada Ray juga, karena Rien telah datang lebih dulu dibanding Ulfa maka ibu Rien memutuskan untuk mendahulukan akad Rien dan Alco. Ternyata Tuhan berkehendak lain, disinilah dihadapan Tuhan kebenaran terbuka. Tuhan menghendaki Ray menikah dengan Rien. Alco, Ulfa dan semua yang hadir termenung melihat semua itu. Walaupun Tuhan telah membukakan jalannya, Rien tidak ingin melihat sahabat dan Alco menderita. Hingga akhirnya Rien memutuskan untuk membatalkan pernikahan tersebut dengan orang yang selama ini dicintainya, Ray.
Rien berniat untuk menyelesaikan studinya dan berharap dapat melupakan semua yang selama ini menyelimutinya. Karena Rien bertekad sesuai kehendaknya, Ray tidak mau kalah dengan semua itu, dia kembali meninggalkan kota demi menenangkan diri. Hingga rasa itu tak kembali muncul. Sedangkan Ulfa melanjutkan kehidupan dengan enjoy. Karena pernikahan Alco dan Rien gagal, Alco pun pulang ke kotanya untuk melanjutkan hidup yang lebih baik.
Sekarang…
Dia terbangun dalam lamunannya, setelah sekian lama dia melupakan kisah yang menyentuh hatinya dan berbagai pengorbanan demi kesetiaan dilakukannya, baik untuk sahabat maupun orang yang dicintainya. Kala itu sangatlah bahagia hati dan jiwanya, karena di waktu yang sama Ray menyatakan keseriusan untuk meminang Rien, yang kedua kalinya. Perasaan yang sama antara mereka berdua tidaklah berkurang diantaranya. Walau jarak tempuh dan waktu yang lama untuk menjangkaunya.
Dengan pertolongan Allah swt cinta sejati telah terjalin diantara keduanya. Gelang yang dulu diberikan ibu Ray dipasangkan kembali ke tangan Rien sang pengisi hatinya. Hidup bahagia bersama, dengan orang yang dicintai dan persahabatan yang tidak pernah putus. Sungguh kisah yang mendebarkan dan mengharukan karena kebahagiaan dan pengorbanan demi sahabat dan kebahagiaan orang lain. Itulah sekelumit kisah cinta dan jodoh yang di berikan oleh Allah swt dengan keunikan jalan yang dilalui, Ray and Rien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar