Ukir Kebaikan Dalam Tinta Ini
“Iqra’
bismirabbikalladzi kholaq…”. Itulah ayat
dan wahyu pertama yang diturnkan Allah swt kepada Rasulullah saw. Yang artinya
iqra’ “Bacalah” bismirabbikalladzi kholaq “Dengan nama Tuhan mu yang
Maha Menciptakan”. Ini merupakan awal diturunkannya Al qur’an yang menjadi
mukjizat bagi Rasulullah saw. Allah dan Rasul-Nya menganjurkan kepada umat
manusia untuk membaca disetiap kebaikan, yang disematkan dalam perkataa Rasul
sebanyak tiga kali “Bacalah, bacalah, bacalah”. Bacalah ayat yang telah di
turunkan-Nya dan bacalah apa yang ada disekeliling kalian karena dengan membaca
kalian dapat mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya. Ketika kita mendengar kata baca
maka kata selanjutnya yang terbersit dalam benak kita adalah kata tulis.
Betul kah ?. Selain membaca, umatnya dianjurkan pula untuk menuliskannya.
Seorang muda yang sedang duduk di
taman sekolah sendirian tiba-tiba dengan suara lembutnya dikagetkan dengan
seorang guru Bahasa Indonesia yang mengucapkan salam. Dengan seketika sang muda
menjawab ,”Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatu”. Percakapan pun
dimulai, sang guru mengawalinya dengan sebuah pertanyaan “Kamu memikirkan apa ?”.
“Saya mau bebas dari berfikir..” ujarnya. “Manusia adalah makluk yang
diciptakan istimewa di dunia ini dibanding makhluk lain, manusia diberi
kelebihan akal yang berfungsi untuk berfikir, jadi salah besar apabila ada yang
berkata aku tidak mau berfikir, aku mau bebas dari berfikir, setiap saat kita
disuguhkan dengan berbagai pemikiran dan itulah yang menjadi kelebihan kita
apabila kita dapat memilih yang benar dan sangat disayangkan apabila salah
dalam memilih langkah dan terjerumuslah menuju kenistaan. Kamu sekarang sendiri
merenung dan akal kamu terus berjalan alangkah baiknya pabila kamu tahu manfaat
daripada hanya duduk disini. Hal besar menantimu dan nilai tambah menunggumu”.
Percakapan yang menghasilkan perang
pemikiran yang hebat kalau bisa dibilang otak ini sedang bekerja lebih keras
terhadap apa yang dimaksudkan guru tersebut. Jam berlalu disekolah. Belpun berbunyi menandakan waktu
belajarpun selesai. Nisa semakin penasaran akan yang dikatakan gurunya. Mencoba
berfikir keras, sangat terasa otak ini berputar seratus kali lebih cepat dibanding biasanya.
Ingat seorang tua yang telah
mengatakan kepada dirinya, minumlah setelah kamu makan, liihatlah dan dengarlah.
Dia seakan-akan berada dalam puncak tertinggi. Tiba-tiba muncul sebersit
kata dalam akalnya “Bacalah”. Berarti kalau membaca, ya menulis. Itu
merupakan kalimat pertama yang dapat memecahkan akalnya dan meneangkan hatinya,
tetapi belum seratus persen puas terhadap semua itu.
Seharian ini dia lelah sekali
menghadapi pelajaran di sekolah, always kalau lelah dia iseng-iseng
buka sosmed, diantara berbagai status facebook teman-temannya yang
begitu banyak, dia menemukan penyemangat kedua. Salah seorang teman mengupload
sebuah tautan tentang lomba menulisnya di fanpage Raisbook. Awalnya dia tidak
tertarik tetapi ketika dia melihat teman yang satu ini meraih prestasi gemilang
No.1 dalam tulisannya, semangatnya pulih kembali. Predikat baru yang di sandang
temannya karena tulisannya yang berjudul “Sang penyemangat tiada henti”. Keren…
setelah membacaanya munculah ide-ide yang selama ini tersembunyi di benak dia.
Hidup adalah pilihan. Dimanapun berada
itu merupakan pilihan yang di ambil hari lampau menuju masa sekarang dan masa
depan. Bukan takdir, karena yang dinamakan takdir itu adalah ketika sudah terjadi.
Pilihlah dan pikirkan masa depan, dengan menulis dapat memberikan manfaat bagi
pembacanya. Menuai pahala dengan menulis utuk memanennya di kehidupan kekal
nanti. Tidak berhenti sampai disitu, apabila tinta yang tergores di kertas
merupakan kebaikan disetiap hurufnya maka itulah salah satu yang dinamakan amar
ma’ruf nahi munkar. Tidak bisa lewat lisan, lewat tulisanpun dapat
tersampaikan.
Awal bukan hobi tetapi karena
kebiasaan maka dengan sendirinya akan tertanam dalam diri menjadi hobi yang
menyenangkan dan berguna bagi kemaslahatan bersama. Habit lah penyebabnya,
kebiasaan yang ditanamkan dalam jiwa akan melekat dengan sendirinya. Ketika
usia ini semakin bertambah dan Sang Maha Pencipta mengambil kembali raga ini
maka akan diminta pertanggungjawaban dihadapan-Nya, maka tersampaikanlah segala
kebaikan yang ditanam lewat tulisan dan bekal ladang pahala akan dipanen ketika
Yaumul Mizan dan Yaumul Hisab. Ada banyak maslahat yang terkandung dalam
tinta, tulisan yang kita buat akan terkenang sebagai pembela kebenaran sampai
akhir dunia ini dan akan menjadi bulir-bulir kebaikan dalam setiap hurufnya.
Terutama di tahun baru Hijriyah 1436 H, tentunya teman-teman ingin memiliki semangat baru dan
perubahan yang baru untuk menuju kebaikan :). Mari maksimalkan usaha kita dan niat yang ikhlas tanamkan dalam hati dan pikiran agar selalu optimis untuk menjalani dan mencapainya. Ingin tahu selengkapnya tentang serba-serbi menulis dan penerbitan ??. Jangan bingung, jangan bimbang. Yuk like facebook raisbook di https://www.facebook.com/rasibook
atau
follow twitter raisbook di https://twitter.com/rasibook
sipz
BalasHapus