“Yang banyak akan selesai jika dikerjakan, yang sulit akan jadi mudah jika dibiasakan.”
Begitu kata-kata yang keluar dari sang motivator saya. My father.. Itulah sebutan baginya. Jangan membiarkan waktu yang kita punya dipermainkan oleh kemalasan, tetapi ciptakan waktu, lewat kedisplinanmu. Banyak sekali perbaikan yang harus di rancang ulang untuk menjadi pribadi lebih baik. Dikala tugas kuliah menumpuk, organisasi membutuhkan, target menanti, berbagai urusan mengikuti, begitu pula dengan dakwah, menjadi lebih penting. Hanya keluhan dan kebimbangan yang dirasakan. Apakah aku bisa???
Ketika futur itu menyertaiku, aku berusaha menyingkapnya dari kemurungan yang ada menjadi kesenangan tiada tara. Lagi-lagi.. Apakah aku bisa???
Bisa..!bisa..!bisa..! Itulah penyemangatku. Aku Pasti Bisa...!!!
Fisik ini pun membutuhkan apa yang menjadi haknya. Seakan-akan raga ini pecah berkeping-keping karena memikirkan hal itu. Itu hanya sekelumit problem yang ada. Sangatlah tidak sebanding dengan sulitnya teladan kita, ketika menyebarkan kebaikan dan Dien yang kita anut dan rasakan sampai saat ini.
Benar apa yang dikatakan my father, apabila kita terhadang oleh berbagai problem di depan mata, maka selesaikan satu per satu pasti akan berkurang tuntutan yang ada. Lama kelamaan akan ada celah untuk jalan keluar apabila kita menggalinya dengan serius, focus dan penuh semangat. Salah satu selesai, yang kedua menanti. Jalani dengan ikhlas dan penuh rasa bahagia, pasti kemudahan menyertaimu. Terus gali, gali dan gali. Hingga akhirnya kita melihat celah kecil untuk melihat cahaya di luar sana. Menjadi lebih bersemangat, hingga gerombolan cahaya menghamirimu dengan penuh kilauannya. Dan disaat itulah engkau berhasil mencapai apa yang engkau dambakan. Eits...dibalik semua ini, doa pun sangat berperan, bahkan sebagai penggerak utama. Maka janganlah terbawa arus jikalau engkau telah memegang keberhasilan itu. Berbuatlah seperti engkau masih merasakan usaha yang keras dan perjuangan dalam doa maupun raga. Dikala itu father selalu mengingatkan, apa yang harus aku lalui dan persiapan bekal yang dibutuhkan. My Father..My Inspirations. Itulah yang ada dalam hatiku. Tak bisa tuk mengingkarinya.
Jauh dari angan saat ini, ketika aku kecil sangatlah jarang merasakan kasih sayang seorang ayah. Hanya ibu yang berada disampingku, ayah menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi anak dan istrinya. Indonesia dikelilinginya untuk mendapatkan hasil yang dapat membahagiakan semuanya. Aku merasa aneh saat berada didekatnya, mungkin karena sejak bayi ditinggal. Berada dirumahpun, ayah hanya sebentar saja setelah itu pergi. Begitulah awal kisahku, yang saat ini sangatlah dekat dan bersahabat dengan sang ayah. Kedekatan dimulai ketika ayah memutuskan untuk bekerja di dekat keluarga. Saat itu pula, awal perjalan hidup ku sangatlah tak menentu arah, aku tak tau harus mengambil jalan yang mana. Hanyalah keselarasan yang dirasakan, ketika orang berjalan kearah kanan, akupun mengikutinya. Ha..ha..ha…Tertawa dalam benak ku. Tetapi saat itu aku mempunyai prinsip yang masih terngiang sampai saat ini “ikutilah kata hatimu, ikutilah cahaya itu, maka akan engkau temui titik benderang itu”, ketika hati ini bicara tidak, maka aku pun tidak memegangnya.
Berfikir sejenak…mengingat kata hati yang selalu diucapkan. Alhamdulillah…itu yang keluar dari lisanku. Walaupun masih ada keretakan didalamnya, tetapi aku selalu bertahan dan tetap berjuang hingga pulang membawa kemenangan.
Aliran air yang deras dapat menghanyutkan benda-benda yang ada bersamanya. Maka tentukan arah terlebih dulu maka akan mengalirkan kearah itu pula. Jangan biarkan hidup ini penuh dengan sedih, marah dan benci. Bebaskan diri dari rasa sakit masa lalu, lalu mulai hidupmu lagi. Masa lalu yang kelam dapat diperbaiki menjadi lebih baik. Dengan semangat, pasti bisa. Bersemangatlah dengan hati, agar semangat ini tetap dijalan kebenaran. Bukanlah kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Jangan awali hari dengan penyesalan hari kemarin, karena akan menggangu hebatnya hari ini, dan akan merusak indahnya hari esok. Jangan takut pada hal-hal yang menantang, ingatlah, sebuah layang-layang terbang tinggi dengan melawan dan bukan mengikuti angin. Usaha diiringi doa itulah yang utama. Konsisten dalam jalan kebenaran. Inilah kisahku dan sang inspirasi yang selalu menyemangatiku dan membawaku kedalam jalan kebaikan. Thank’s for my father.
Kisah Inspiratif
Ini kisah seorang gadis yang sedang mencari jati dirinya. Sebut sajanamanya Ashima. Nun Ashima, begitu orang-orang memanggilnya. Ashima terkenal dengan sifat penyayang dan ramah nya. Pandangan orang setempat, sangat positif terhadapnya. Mungkin dia merasa biasa dan merasa belum pantas dibilang seperti itu, tetapi warga setempat yang memberikan cap baik padanya. Yang selalu dalambenakdan perilaku Ashima hanya baerbuat baik sebagaimana apa yang telah tertulis dan teladan dari RasulNya. Rasanya ini adalah sebuah perjalanan hidup yang menyenangkan dan mengagumkan. Bagaimana Nun mengungkapkannya ?
Bagaimana Nun mengucapkannya ?
Hari spektakuler bin luarbiasa telah Nun lewati. Ada banyak hal yang tersirat maupun tersurat di dalammya. Ada banyak pelajaran dan ada pula penglaman yang menakjubkan. Ini bukan sekedar pengalaman tetapi sebuah story book. Salah satu kalimat yang terbawa olehku yaitu “Teruslah kau menulis, maka ide itu akan bermunculan dengan sendirinya”. Dan mengenai edit, diakhir setelah kamu menyelesaikannya. Kamu mau jadi penulis ataueditor.” Ngena banget.
Sangat sering aku memikirkan hal itu, tapi baru kali ini aku mendapati wadah yang sangat cocok buat ku. Jaadi asik serasa.
Keberuntungan dating apabila kita atelah siap menjalankannya itulah yang dikatakan dengan sukses.
Apakah aku terlihatsombong, atau malah orang menilaiku sebagai apa. Aku tak tau. Terserah mereka. Aku begini kadang-kadang karena tak percaya diri akan sesuatu yang aku lakukan. Tapikalau dicoba maka aku pasti bisa.
Bingung dan tak mengarah menilai orang. Orang tak bisa dinialai dari fisiknya. Sulut menilai orang dari luar. Tapi nilailah orang dari karakter dan dalam hatinya.
Aku telah dewa atau belum. Masih selalu melintas dalam benakku. Selalu melakukan hal yang kurang manfaat itulah kelemahanku. Mengapa?
Aku hanya mensyukuri apa yang ada. Yang telah diberikan Allah SWt kepadaku ituhal hal yang istimewa bagiku. Ingat…kasih sayang Allah lebih besar dai segalanya. Pertolongan pasti datang dan menghampiriku.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar