Tatkala keajaiban itu datang..
Engkau menghampiriku dengan kasih sayang tulus mu..
Disaat engkau membuang kebodohanku dengan perlahan..
Disaat engkau nyata dihadapanku dan berada disampingku,
Menyingkap gelapnya dunia,
Melindungiku dari derasnya hujan dan terpaan badai,
Angin yang menggigilkan badanku,
Hingga ku terjatuh.. Menerpa tanah ini
Engkau melindungiku dari semua hal itu..
Tak ada paksaan, Tak ada imbalan..
...
Tak terasa hingga terbawa buaian sayangmu dan kasih cintamu..
Akupun terasa tentram hati ini berada di dekatmu..
Pesona,
Seseorang yang kian lama tak bersua dengan satu darah kelahirannya.
Amat senang, Amat bahagia, Tak bisa ku ungkap dengan kata..
Masa kecil yang telah berlalu, hingga mempertemukan keelokannya kembali
Dengan Sikap penyayang dan diamnya..
Itulah yang menciri khas kan keluarga kami..
Kini telah kokoh kembali, dengan tali Islam yang terbentang.
Alhamdulillahirobbil'alamiin.. Aku bersyukur kepada-Mu atas segala nikmat yang tak terhitung unutk hamba-Mu ini.
...
Kini engkau telah menemukan kehidupanmu yang sebenarnya, akankah itu benar-benar terjadi ?
Aku belum bisa menerimanya. Ini tidak nyata.. Ini seperti fatamorgana bagiku. Sungguh, tega'kah engkau meninggalkan ku sendiri disini... Buaian kasih sayang,perhatianmu itulah yang mengusik jiwaku.
"engkau yang selalu memperhatikanku disaat penyakitku datang, disaat diri ini menginginkan motivasi, engkau yang selalu menertawakanku, engkau yang selalu memberikan ide brilian,engkau yang selalu menanamkan keceriaan kepadaku,engkau yang selalu menyemangatiku dalam apa yang dinamakan usaha."
Rasanya benar-benar Fatamorgana. Antara ada dan tiada. Serasa baru kemarin engkau datang kepadaku kembali, sekarang telah berbeda jauh nun kau disana. Ini bukan merupakan menghilangkan nikmat Allah swt, aku selalu dan tetap bersyukur atas nikmat yangdiberikan selama ini tanpa menguranginya sedikitpun.
Yang aku tak sangka adalah engkau, mengapa engkau sebegitu tega' meninggalkan aku sendiri disini??
?Kapan aku siap tuk ditinggalkan olehnya? Itu pertanyaan besar bagi diri ini. Merenung di terpa rintikan hujan yang menenagkan hati dan tubuh ini. Mendobrak kegalauan yang menancap dihati. Membendung air mata yang begitu derasnya bercucuran. Hingga mata ini terlelap dalam buaian malam yang begitu asri.
Zzzzz....
Semua itu ternyata tersimpan di bawah otak ini,tanpa sadar terbawa mimpi yang begitu menyedihkan dan mengharukan. Perjuangan dan tanagisan berbaur menjadi satu. Bangun, aku kaget dan bingung.Mengapa??
heeemm Menghela nafasku perlahan. Semua ini karena..... Entahlah. Perbaiki diri terus. Tak boleh banyak memikirkan hal yang dapat menjadi beban dan melemahkan tubuh ini. Saatnya ber-Transformasi menjadi diri lebih baik. Ambil sisi positifnya, Perbaiki sisi negatifnya. Jangan manja lah... Semoga hal ini menunjukan kepa hal kedewasaan yang hakiki. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar